Liputan Pesta Wirausaha TDA Bekasi – Pesta Wirausaha 10 Kota di Indonesia

PW Bekasi 1Hari ke-1

Sekitar 500 orang memadati auditorium Bekasi Square dalam gelaran Pesta Wirsausaha 2013 yang diselenggarakan oleh komunitas TDA Bekasi, Sabtu-Minggu 14-15 Desember lalu. Acara ini merupakan rangkaian dari Pesta Wirausaha yang di adakan di 10 kota di Indonesia seperti Bandung, Padang, Makasar, Solo dan lain-lain. Tema yang diusung kali ini adalah ‘Saatnya Brand Lokal Berjaya’. Pesta Wirausaha Bekasi sendiri dipersiapkan kurang lebih dua bulan sebelumnya dengan di komandani oleh Mustofa Romdloni. Acara ini didukung penuh oleh BNI sebagai sponsor utama selain ada juga Teh Pucuk Harum, Sachi, BSN, Bebek Judes Resto, Dunia Busa, Juragan Catering dan masih banyak lagi.

Acara tepat dimulai pukul 09.30 dengan duet MC Dweshi dan Yuserla. Acara dibuka dengan melakukan senam bersama mengikuti video senam anak-anak. Para peserta larut dalam irama. Mereka sangat menikmati kegiatan senam bersama tersebut, karena hakikatnya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia yang kemudian disusul oleh sambutan sekaligus materi singkat dari Fauzi Rachmanto, selaku Presiden TDA. Fauzi memberikan kesempatan kepada dua orang yang beruntung untuk mentoring langsung dengan dirinya.

Selesai sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan materi dari Prof. Rhenald Kasali. Sebelum memulai sesi, Rhenald Kasali sempat diwawancara oleh salah satu media partner, yaitu Bloomberg TV. Dalam materinya, Rhenald Kasali menyebutkan bahwa dia membangun Social Entrepreneurship lewat Rumah Perubahan yang digagasnya. Rhenald mengatakan bahwa bagi sebagian orang berwirausaha itu mudah, tetapi tidak bagi yang lainnya. Ada pula orang yang mudah membangunnya, namun sulit membesarkan dan memeliharanya.

Materi berikutnya disampaikan Yuswohady atau yang akrab disapa Pak Siwo. Yuswohady mengatakan bahwa negara kita sudah dikuasai oleh produk asing dalam skala besar. Saatnya kita “Beat The Giant” dengan  cara mencintai merk lokal. Merk lokal harus terus berupaya agar produknya bisa bersaing dan diterima pasar. Merk lokal harus punya konsep produk dan pemasaran yang unik sehingga bisa diliput media dan mendatangkan omset. UKM harus dekat dengan teknologi dan sosial media sehingga bisa mengakselerasi pertumuhan usaha. Yuswohady mengajak peserta untuk melawan globalitas dengan lokalitas, meningkatkan pemahaman terhadap brand lokal, modal teknologi SDM dengan manajemen kreatif.

Acara dilanjutkan dengan istirahat, bertepan dengan itu saya menjemput pembicara selanjutnya yaitu Wahyu Liz “Ada Ide Aja”. Ada cerita menarik di balik penjemputannya, untuk menambus jalanan macet saya harus turun menghentikan motor yang lewat untuk memangil ojek. Untunglah, kami tiba tepat waktu. Wahyu Liz berhasil memukau ratusan orang yang hadir dengan lelucon dan penampilannya yang membuat tawa. Wahyu Liz berpesan tentang pentingnya Passion dalam membangun sebuah usaha.

Selanjutnya adalah talk Show WomenPreneur dengan tema “Ibu RT juga bisa Sukses Berbisnis” dipandu oleh moderator  Mira Sahid. Talkshow dilakukan dengan TDA Srikandi (TDA perempuan) yang sukses berbisnis seperti Afia, Novi dan Nungki. Talkshow tersebut menginspirasi banyak wanita yang hadir, bahwa wanitapun bisa sukses berbisnis dengan tidak meninggalkan keluarga.

Selanjutnya adalah Seminar Wirausaha Oleh Wempy D. Koto dengan tema “Saatnya Brand Lokal Berjaya”. Wempy yang berasal dari Padang dan lama tinggal di luar negeri telah sukses mengantarkan merk asing dunia meraih keunggulan brand seperti LG, Samsung, Citibank dan masih banyak lagi. Rasa nasionalismenya yang besar mengantarkannya untuk pulang dan gantian membawa produk lokal keluar seperti Kebab Turki Baba Rafi, Maicih, Piramizza, Sour Sally dan masih banyak lagi. Wempy mengatakan bahwa semua manusia diciptakan dengan kelebihannya masing-masing tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya. Belajarlah pada yang ahli sehingga kita pun menjadi ahli. Bangunlah integritas diri. Bandingkan diri sendiri sendiri dengan diri kita kemarin bukan dengan orang lain, semakin kita berani maka dunia akan semakin kecil dan semakin besar kesempatan yang kita miliki.

Materi terakhir disampaikan oleh perwakilan dari pemilik brand lokal ‘Sunpride’, buah lokal yang berjaya di negeri sendiri. Sunpride bisa menjamin mutu “Fresh Everyday” ini membawakan materi tentang membangun brand yang low budget, high impact, kuncinya ada lima yaitu membangun kualitas, produk yang dihasilkan harus mempunyai value added, pilih target market yang sesuai, perluas link dan jalin kerjasama dengan event-event, media, agency, bersahabat dengan sosial media serta bangunlah komunitas.

Hari ke-2

Acara Pesta Wirausaha hari ke-2 tidak kalah menarik. Pembicara pertama adalah  Tri Sumono. Tri mengatakan bahwa dia adalah manusia 4 kuadran yaitu pekerja, pekerja lepas, pemilik bisnis dan investor. Menurutnya bisnis perlu akal dan kita bisa memanfaatkan hobi sebagai ladang bisnis. Tidak harus pintar untuk mulai berbisnis. Buktinya Tri yang awalnya hanya seorang tukang sapu sukses menjadi milyarder. Materi dan cara penyampaian juga berhasil memancing gelak tawa para hadirin.

Acara yang didukung penuh oleh media partner seperti Bloomberg TV, Bekasi Urban City, doinc, paseban.com, Business Opportunity, Radio Dakta dan Radar Bekasi. Pemateri selanjutnya adalah owner dari C-59 Wiwied. Wiwied mengatakan pentingnya membangun brand yang handal dan mudah diingat serta ada historisnya. Menurutnya bisnis garmen merupakan bisnis yang paling berisiko, maka milikilah value added seperti misalnya C-59 yang membangun komunitas untuk belajar wirausaha terutama di bidang fashion. Bahkan Wiwied juga membuka kesempatan kerjasama bagi siapapun.

Pemateri selanjutnya adalah Iwel Sastra. Iwel adalah penulis buku Motivaction ‘Mimpi atau Mati’ dan seorang pelopor Stand up Comedy. Iwel memberikan langkah-langkah ringan menuju sukses seperti tentukan tujuan hidup, kuasai ilmunya, mempunyai mental juara, fokus pada kekuatan, pendekatan dengan mitra bisnis, bergabung dengan komunitas dan milikilah MENTOR yang tepat.

Selanjutnya adalah talkshow dengan TDA Arjuna yang membahas tentang berani membangun brand sendiri bersama Fero Ari kaosfutsal.com, Adhie Bebekjudesresto.com dengan moderator Mofied. Fero Ari mengatakan ia sangat beruntung berada di komunitas yang tepat yaitu TDA Bekasi. Seperti apa yang di katakannya ‘Tanpa TDA Bekasi, aku seperti butiran debu’.

Seminar bisnis dengan pemateri Frans Perkasa adalah acara lanjutan. Frans merupakan pengusaha furniture asal Cirebon yang produknya sudah banyak diekspor ke banyak negara. Selanjutnya adalah pengenalan lebih lanjut tentang Komunitas TDA Bekasi yang di sampaikan oleh Rawi selaku Ketua TDA Bekasi. Rawi mengatakan bahwa TDA selalu memberikan pembinaan bisnis dari mulai startup hingga nanti mengembangkannya.

Di tengah tengah acara hadirin dan panitia berdiri untuk menyanyikan Mars TDA bersama-sama, dilanjutkan kabaret Perjuangan Wirausaha yang di bawakan oleh anak-anak @siswawirausaha SMK Itaco.

Materi wirausaha selanjutnya dari Samsul Arifin SBC yang membawakan materi tentang ‘Brand Bisnis Berkah Mendunia’ sekaligus menjadi penutup acara dengan doa bersama. Akhirnya berakhir juga acara Pesta Wirausaha TDA Bekasi 2013,  di tutup dengan foto bersama.

PW Bekasi 2

@suzieicus
@siswawirausaha

 

Share

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *